-->

Budaya Nasional,Pengaruh Geografis terhadap Keanekaragaman Budaya dan Interaksi Budaya

Budaya Nasional,Pengaruh Geografis terhadap Keanekaragaman Budaya dan Interaksi Budaya - Hallo sahabat Blog Tentang Pengetahuan Umum, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Budaya Nasional,Pengaruh Geografis terhadap Keanekaragaman Budaya dan Interaksi Budaya, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel PENDIDIKAN, Artikel PENGETAHUAN, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Budaya Nasional,Pengaruh Geografis terhadap Keanekaragaman Budaya dan Interaksi Budaya
link : Budaya Nasional,Pengaruh Geografis terhadap Keanekaragaman Budaya dan Interaksi Budaya

Baca juga


Budaya Nasional,Pengaruh Geografis terhadap Keanekaragaman Budaya dan Interaksi Budaya

Budaya Nasional,Pengaruh Geografis terhadap Keanekaragaman Budaya dan Interaksi Budaya - Indonesia dikenal memiliki berbagai macam budaya, terbentang dari Sabang sampai Merauke. Dengan 33 provinsi dan kurang lebih ribuan pulau terbentang di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Memang di kancah dunia, negara kita terkenal dengan keragaman suku, bahasa dan budayanya. Salah satu peninggalan dari Indonesia yang terkenal yaitu Candi Borobudur. Tekstil batik, digemari masyarakat dunia hingga sekarang dan terkenal dengan nilai estetikanya. Kaya akan makanan khas di tiap daerah seperti rendang, soto ayam, gudeg, dan lain-lain. Dengan keindahan panorama alamnya, Indonesia menjadi incaran destinasi wisata turis baik internasional maupun domestic. Juga dengan keanekaragaman adat istiadat / tradisi di tiap suku dan wilayah yang menjadi ciri khas masing-masing. Kita patut bangga atas kekayaan yang dimiliki negeri ini.
Namun di era globalisasi yang semakin meluas dan teknologi yang semakin canggih, banyak budaya-budaya luar masuk ke dalam keseharian. Yang belum tentu bisa diadaptasi atau diterima sesuai kepribadian budaya bangsa. Banyak anak muda saat ini lebih memilih mendengarkan lagu barat daripada lagu dalam negeri, berpakaian ala-ala barat, dan lebih memilih budaya luar dibandingkan dengan kebudayaan dalam negeri. Sangat disayangkan, karena mereka adalah calon-calon penerus bangsa. Untuk itu, perlu diadakannya pendidikan tentang pengetahuan budaya.
A. Budaya Lokal dan Budaya Nasional
1. Budaya Lokal
Budaya Lokal adalah budaya yang dimiliki oleh daerah atau suku bangsa yang bersifat khas dan diwariskan secara turun temurun dalam ruang lingkup wilayah tersebut. Budaya ini lahir ketika masyarakat suatu daerah sudah memiliki segala bentuk cara berperilaku, bertindak, serta pola pikir yang sama.
Kemajemukan budaya local di Indonesia digambarkan dengan keragaman budaya dan adat istiadat penduduk. Berbagai suku bangsa tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang jumlahnya kurang lebih ada 1200 suku. Setiap suku bangsa tersebut tumbuh dan berkembang sesuai dengan lingkungannya.
Kehidupan bersuku bangsa di Indonesia memiliki berbagai macam perbedaan, antara lain:
- Perbedaan upacara adat, ritual dan aturan, hukum
- Perbedaan kesenian
- Perbedaan system kepercayaan
- Perbedaan system kekerabatan
- Perbedaan seni arsitektur dan teknologi dalam bercocok tanam
- Perbedaan bahasa daerah

2. Budaya Nasional
Budaya Nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Budaya local merupakan unsur pembentuknya. Dengan demikian, budaya nasional merupakan gabungan dari budaya local. Definisi Budaya Nasional menurut TAP MPR No. II Tahun 1998 adalah sebagai berikut:
“Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya, dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian, pembangunan nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.”
Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing melalui proses akulturasi maupun asimilasi yang menjadi unsur pemersatu bangsa. Kebudayaan nasional memberi identitas dan rasa bangga terhadap bangsa Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kelestariannya, mengutamakan kebersamaan, saling menghormati, saling mencintai, dan saling tolong menolong antar warga NKRI.

B. Pengaruh Geografis terhadap Keanekaragaman Budaya
Faktor geografis mempengaruhi sebuah kenaekaragaman budaya. Budaya yang berkembang di suatu wilayah melambangkan karakteristik wilayah tersebut. Contoh, masyarakat yang tinggal di dekat pantai cenderung memiliki mata pencaharian nelayan atau memproduksi garam karena masyarakat tersebut menggunakan alam disekitarnya untuk memenuhi kebutuhannya. Hal tersebut menjadi karakterisitik atau cerminan sebuah wilayah.
Faktor geografis keanekaragaman budaya indonesia adalah:
1. Letak Geografis
Indonesia memiliki ribuan pulau dan memiliki wilayah yang sangat luas. Keadaan tersebut mengakibatkan masyarakat Indonesia terpencar menetap di daerah yang terpisah satu sama lain. Keterbatasan teknologi komunikasi pada masa lalu mengakibatkan isolasi geografis antarmasyarakat yang tersebar di berbagai pulau.
Isolasi geografis teresebut mengakibatkan terbentuknya suku bangsa yang hidup terisolasi dari suku bangsa lainnya. Akibatnya, masing – masing suku bangsa mengembangkan budaya, dan adat istiadat masing – masing yang berbeda dari budaya asalnya.

2. Posisi Strategis
Letak geografis Indonesia yang berada diantara 2 benua dan 2 samudra sangat strategis. Bangsa – bangsa asing pada masa lalu sering bersinggah di Indonesia dan menjalin hubungan dengan Indonesia baik untuk kepentingan ekonomi (gold), kekuasaan (glory), dan agama gospel (gospel). Kedatangan bangsa – bangsa ini membawa pengaruh besar terhadap kebudayaan Indonesia.
Contohnya, kebudayaan Pulau Timor yang dahulu dijajah oleh Portugis berbeda dengan Maluku yang dahulu dijajah oleh Belanda.
3. Kondisi Ekologis
Lingkungan ekologis terbentuk dari struktur tanah, ekologis, dan iklim yang memberikan kontribusi baik dari segi ekonomi, sosial, maupun budaya. Perbedaan ekologis tersebut mempengaruhi kemajemukan budaya lokal di Indonesia. Penduduk mengembangkan budaya sesuai dengan kondisi lingkungan ekologis wilayah yang ditempatkannya.
Budaya Nasional,Pengaruh Geografis terhadap Keanekaragaman Budaya dan Interaksi Budaya
Contohnya upacara larung sesaji dan kasada mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk berterima kasih kepada Sang Pencipta. Tetapi, karena perbedaan geografis, lokasi upacara tersebut berbeda.
C. Interaksi Budaya
Seiring berjalannya waktu budaya akan berinteraksi dengan budaya lainnya karena faktor geografis. Hasil dari interaksi tersebut adalah:
1. Akulturasi 
Proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan berinteraksi dengan budaya lain yang akhirnya dipadukan dengan budaya asli tanpa menghilangkan unsur budaya aslinya. Contohnya seni arsitektur Indonesia yang berakulturasi dengan budaya Cina dan Eropa
2. Asimilasi:
Penggabungan antara dua budaya atau lebih yang menyebabkan budaya aslinya memudar dan digantikan oleh budaya baru
3 Amalgamasi 
Amalgamasi adalah proses penyatuan dua atau lebih budaya atau ras melalui proses perkawinan. Contohnya perkawinan dua etnis/suku yang berbeda, warga ras Eropa yang menikah dengan warga ras Mongoloid.


Demikianlah Artikel Budaya Nasional,Pengaruh Geografis terhadap Keanekaragaman Budaya dan Interaksi Budaya

Sekianlah artikel Budaya Nasional,Pengaruh Geografis terhadap Keanekaragaman Budaya dan Interaksi Budaya kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Budaya Nasional,Pengaruh Geografis terhadap Keanekaragaman Budaya dan Interaksi Budaya dengan alamat link https://salem-bur.blogspot.com/2018/06/budaya-nasionalpengaruh-geografis.html

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan2

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel