-->

Tata Cara Khutbah Idul Fitri Lengkap

Tata Cara Khutbah Idul Fitri Lengkap - Hallo sahabat Blog Tentang Pengetahuan Umum, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Tata Cara Khutbah Idul Fitri Lengkap, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel ISLAMI, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Tata Cara Khutbah Idul Fitri Lengkap
link : Tata Cara Khutbah Idul Fitri Lengkap

Baca juga


Tata Cara Khutbah Idul Fitri Lengkap

Tata Cara Khutbah Idul Fitri Lengkap - kutbah idul fitri
Assalamu alaikum Wr Wb
Bismillahirohmanirohim
Hasil gambar untuk fiqih
1. Disunnahkan untuk melaksanakan dua khutbah setelah melakukan shalat id.
Dari Ibnu 'Umar radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يُصَلُّونَ الْعِيدَيْنِ قَبْلَ الْخُطْبَةِ

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Abu Bakar, dan 'Umar radhiyallahu 'anhu mereka melaksanakan shalat dua Hari Raya sebelum khutbah." (HR. Bukhari & Muslim).

Imam an-Nawawi mengatakan di dalam kitabnya Khulashah al-Ahkam bahwa tidak ada satu hadits pun yang tsabit (tetap) mengenai berulangnya khutbah id (dua khutbah dalam shalat id). Pendapat yang mu’tamad (yang dapat dipercaya atau shahih) dalam permasalahan ini adalah qiyas kepada shalat jum’at.
Imam Nawawi di dalam kitabnya Raudhatuth Thalibin mengatakan bahwa hukum mendengarkan khutbah adalah sunnah. Apabila seseorang masuk, sedangkan Imam sedang berkhutbah, apabila berada di musholla (tanah lapang), maka orang yang baru masuk tersebut duduk dan mendengarkan khutbah. Kemudian bila telah selesai, maka baru mengerjakan shalat Id secara sendirian.
           2 . Disunnahkan bagi khatib untuk berkhutbah di atas mimbar.

Dari Jabir bin ‘Abdullah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:

قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْفِطْرِ فَصَلَّى فَبَدَأَ بِالصَّلَاةِ ثُمَّ خَطَبَ فَلَمَّا فَرَغَ نَزَلَ فَأَتَى النِّسَاءَ فَذَكَّرَهُنَّ وَهُوَيَتَوَكَّأُ عَلَى يَدِ بِلَالٍ

"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri untuk melaksanakan shalat pada hari Raya Iedul Fitri, dan yang pertama kali beliau kerjakan adalah shalat, baru kemudian menyampaikan khutbah. Selesai khutbah beliau turun (dari mimbar) dan mendatangi jama'ah wanita untuk mengingatkan mereka dengan bersandar pada tangan Bilal...(HR. Bukhari).
              3.Setelah naik mimbar, khatib menghadap ke jama’ah, memberi salam kepada mereka, lalu kemudian duduk. Kemudian berkhutbah sebagaimana khutbah jum’at dalam hal rukun – rukunnya dan sifat – sifatnya kecuali pada khutbah id tidak disyaratkan untuk berdiri tetapi yang afdhal adalah berdiri. Disunnahkan untuk memisahkan kedua khutbah dengan duduk sebagaimana memisahkan dua khutbah dalam khutbah jum’at.

Boleh juga bagi khatib untuk berkhutbah sembari duduk.

Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَبَ يَوْمَ عِيدٍ عَلَى رَاحِلَتِهِ

Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkhutbah di atas kendaraannya pada hari id. (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya).

4.       Disukai mengawali khutbah yang pertama dengan sembilan (9) kali takbir dan pada khutbah yang kedua dengan tujuh (7) kali takbir. Takbir – takbir ini bukanlah bagian dari khutbah, akan tetapi hanya kalimat – kalimat pembuka sebelum dimulainya khutbah.

Terdapat atsar dari tabi’in mengenai hal ini sebagai berikut:

عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ أَنَّهُ قَالَ: " مِنَ السُّنَّةِ تَكْبِيرُ الْإِمَامِ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الْأَضْحَى حِينَيَجْلِسُ عَلَى الْمِنْبَرِ قَبْلَ الْخُطْبَةِ تِسْعَ تَكْبِيرَاتٍ وَسَبْعًا حِينَ يَقُومُ،...."

Dari ‘Ubaidillah bin ‘Abdillah bin ‘Utbah bin ‘ Mas’ud bahwasanya beliau berkata: “merupakan as-sunnah Imam bertakbir pada hari idul fitri dan idul adha ketika duduk di atas mimbar sebelum khutbah, sembilan kali takbir dan tujuh kali takbir ketika berdiri..... (HR. Syafi’i dan Baihaqi).

Imam Nawawi mengatakan di dalam kitabnya Majmu’ Syarah al-Muhadzdzab bahwa hadits tersebut adalah hadits dhaif karena Ubaidullah adalah tabi’in, ketika seorang tabi’in mengatakan “merupakan as-sunnah” maka terdapat dua pendapat menurut ulama - ulama madzhab Syafi’i, yang pertama dan ini adalah yang lebih kuat bahwa hadits tersebut adalah mauquf dan yang kedua adalah marfu’ mursal. Apabila kami (Imam Nawawi) katakan mauquf, maka hal tersebut adalah perkataan sahabat, tidak tsabit (tetap) penyebarannya sehingga tidak berhujah dengannya menurut pendapat yang shahih. Apabila kami katakan marfu’ maka kami katakan mursal yang tidak berhujah dengannya.

Lebih lanjut, Imam Nawawi mengatakan bahwa takbir – takbir tersebut bukanlah bagian dari khutbah dan merupakan kalimat pembuka saja yang mengawali dimulainya khutbah.  Akan tetapi, meski demikian Imam Nawawi tetap mengatakan bahwa disukai untuk membuka khutbah Id dengan 9 kali takbir dan 7 kali takbir. Para ulama’ menjelaskan bahwa sah khutbah Id tanpa adanya takbir – takbir pembuka tersebut karena takbir – takbir tersebut bukanlah bagian dari khutbah. Dhaifnya hadits yang menjadi sandarannya adalah dikarenakan hal itu adalah perkataan tabi’in yang disandarkan kepada perkataan/perbuatan sahabat mengenai hal itu, dalam hal ini hadits dhaif tersebut dipakai sebagai fadhail amal (keutamaan amal).

5.       Disunnahkan bagi khatib untuk menyampaikan hukum - hukum yang terkait dengan hari raya id yaitu saat idul fitri menyampaikan hal – hal yang berkaitan dengan zakat fithrah dan saat idul adha menyampaikan hal – hal yang berkaitan dengan udhiyah (kurban).

Dari Al Barra` bin 'Azib radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:

خَطَبَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ النَّحْرِ فَقَالَ لَا يَذْبَحَنَّ أَحَدٌ حَتَّى يُصَلِّيَ

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berkhutbah pada hari raya Qurban, lalu beliau bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian berkurban hingga selesai shalat." (HR. Muslim)

Wallahu a,alm bisowab .....
Wassalmamu alaikum.....


Demikianlah Artikel Tata Cara Khutbah Idul Fitri Lengkap

Sekianlah artikel Tata Cara Khutbah Idul Fitri Lengkap kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Tata Cara Khutbah Idul Fitri Lengkap dengan alamat link https://salem-bur.blogspot.com/2018/07/tata-cara-khutbah-idul-fitri-lengkap.html

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan2

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel